Selamat datang di blog sederhana ini

Wednesday, January 10, 2018

Alat Keselamatan Kerja dalam Pengelasan

Alat keselamatan kerja dalam pengelasan

Selamat pagi teman2 toekang las...
Kali ini kita akan mempelajari sedikit tentang alat keselamatan kerja dalam pengelasan. 
Sebagaimana kita ketahui bahwa proses pengelasan merupakan salah satu pekerjaan yang sarat dengan resiko atau bahaya. Kenapa? Hal ini dikarenakan bahwa pada saat proses pengelasan berlangsung, maka akan banyak bahaya yang muncul seperti asap, cahaya pengelasan, panas dan bahaya listrik. Oleh sebab itu jika kita tidak memakai alat keselamatan las, maka akan membahayakan keselamatan kita saat bekerja.

Ya memang, bahwa dalam setiap pekerjaan memang selalu menimbulkan bahaya, oleh karena itu jika Anda sedang melakukan pekerjaan las maka sebaiknya Anda menggunakan alat pelindung diri (APD). Baik itu untuk pengelasan listrik SMAW, GMAW, GTAW, SAW atau las gas seperti OAW, menggunakan APD las adalah hal yang wajib. Jika kita memakai alat keselamatan sesuai standart maka jika ada kecelakaan kerja dapat diminimalisir.

Adapun jenis jenis alat keselamatan kerja las yang dapat Anda gunakan di antaranya adalah helm las atau topeng las, sarung tangan las, apron, safety shoes atau sepatu safety dan baju kerja. Untuk Anda yang masih belum mengetahui macam macam peralatan atau pakaian kerja las dan fungsinya, berikut ini kami sajikan untuk Anda.

Alat Pelindung Diri K3 Las OAW dan Listrik Beserta Fungsinya:

Pakaian Kerja Las atau Apron
Pakaian kerja las adalah pakaian yang dapat melindungi seluruh bagian tubuh dari panas dan percikan las. Selain itu terdapat Apron sebagai tambahan, apron dada dan apron lengan ini terbuat dari bahan kulit. Karena jika dari kain biasa maka pakaian akan lubang, hal ini disebabkan tingginya temperatur percikan las.

Sarung Tangan Las atau welding gloves
Welding gloves atau sarung tangan las adalah sarung tangan yang memang khusus dibuat untuk proses pekerjaan las, bahan sarung tangan las terbuat dari kulit atau bahan sejenis asbes dengan kelenturan yang baik. Welding gloves berfungsi untuk melindungi kedua tangan dari percikan las atau spater dan panas material yang dihasilkan dari proses pengelasan.

Sepatu las atau safety shoes
Sepatu las adalah sepatu yang terbuat dari kulit dan bagian depan sepatu terdapat sebuah plat baja yang berfungsi untuk melindungi kaki dari kejatuhan bendan yang berat dan benda yang tajam. Selain itu karena bersifat isolator, sepatu ini juga melindungi dari bahaya sengatan listrik.

Helm Las atau Topeng las
Helm las adalah alat yang mempunyai fungsi melindungi bagian wajah dari percikan las, panas pengelasan dan sinar las ke bagian mata. Topeng las ini terbuat dari bahan plastik yang tahan panas, selain itu terdapat tiga kaca (bening, hitam, bening) yang berfungsi untuk melindungi mata dari bahaya sinar tampak dan ultraviolet saat melakukan pekerjaan pengelasan.
Kaca las mempunyai pengkodean nomor, yaitu nomor 6, 7, 8 , 10, 11, 12 dan 14. Semakin besar ukurannya maka densitas atau kegelapan kaca tersebut juga semakin tinggi. Jadi Anda dapat menyesuaikan yang cocok dengan kondisi mata Anda. Selain itu juga ukuran ampere yang digunakan, karena ampere yang besar akan menimbulkan cahaya yang lebih terang.

Masker Las
Masker berfungsi sebagai alat perlindung pernafasan dari bahaya asap las, karena asap las berbeda dengan asap biasa. Asap las ini merupakan hasil pembakaran dari bahan kimia untuk perlindungan lasan dan juga pembakaran atau pelelehan dari material lasan. Oleh karena itu asap las ini hampir seperti serbuk bersih dan sangat membahayakan alat pernafasan kita.

Alat Pelindung Diri K3 atau keselamatan kerja dalam pengelasan di atas tidak akan berfungsi dengan baik jika kita tidak mematuhi prosedur pengelasan yang biasanya sudah tersedia di setiap bengkel atau tempat kita bekerja. Oleh karena itu mari kita budayakan etos kerja yang baik dan sesuai dengan prosedur kerja.

Thursday, January 4, 2018

Cacat Las, Bagaimana Menghindarinya!

Artikel ini membahas beberapa cacat pengelasan yang terkadang diabaikan. Setiap proyek pengelasan membutuhkan pertimbangan matang, di antaranya adalah:- Prosesnya, jenis pengelasan seperti stick, MIG, TIG.- Komposisi logam dasar dan ketebalan material.- Posisi pengelasan, i. e. datar, vertikal, horizontal, overhead.- Sambungan las dan tipe.- Pasokan dan peralatan listrik.- Dan akhirnya, teknik pengelasan yang akan digunakan. 
Untuk meminimalkan kemungkinan cacat pengelasan pastikan untuk mempertimbangkan 
1) kecepatan pengelasan; 
2) ukuran dan jenis elektroda las; 
3) pengaturan mesin; 
4) Pastikan pengelasan dilakukan sesuai dengan rencana dan ampere. 
     Sebagian besar cacat pengelasan dapat diidentifikasi dengan "mata telanjang." Dengan mengetahui apa yang mungkin menghasilkan cacat pengelasan Anda akan belajar bagaimana menghindarinya. Produksi tanpa cacat menghemat waktu, bahan, biaya perbaikan, dan penurunan produktivitas.Dua alasan berikut untuk reject hasil pengelasan seharusnya tidak diabaikan 
1) apakah tukang las mahir dengan proses yang sedang digunakan?  
2) apakah pasokan elektroda las sesuai standar? Gunakan hanya elektroda las yang tersimpan, dikeringkan, dan dipelihara dengan benar. 
     Cacat pengelasan di antaranya adalah "poor penetration" atau penetrasi yang buruk (tidak tembus). Ini adalah kegagalan karena kawat las dan logam dasar tidak menyatu bersama. Ini disebabkan oleh "face root" yang terlalu besar; gap yang terlalu kecil; ukuran elektroda yang terlalu besar; kecepatan pengelasan yang terlalu lambat atau pengaturan mesin yang terlalu rendah. 
     Fusi yang buruk adalah kegagalan untuk memadukan lapisan logam las dengan logam dasar. Kurangnya fusi disebabkan oleh "... kegagalan untuk menaikkan ke titik leleh logam dasar atau logam las yang diendapkan," (Miller Electric Mfg Co.) Hal ini disebabkan oleh fluks yang tidak tepat; permukaan pelat kotor; ukuran atau jenis elektroda yang tidak tepat; salah pengaturan arus listrik/ampere. Elektroda yang tidak memenuhi spesifikasi penyimpanan, pengeringan dan perawatan juga dapat menjadi penyebabnya.     Undercutting adalah masalah lain yang menyebabkan cacat pengelasan.Undercut ini membakar logam dasar di ujung lasan. Hal ini disebabkan oleh penyesuaian arus/ampere yang terlalu tinggi; celah busur yang terlalu panjang atau gagal mengisi kawah sepenuhnya dengan logam las. 
     Porositas/keropos terlihat "seperti spons", atau seperti "gelembung" kecil di las. Ini disebabkan oleh gas yang dilepaskan oleh lasan yang mendingin karena pengaturan arus terlalu tinggi atau busur terlalu panjang. 
     Inklusi terak terjadi bila terak tidak terkelupas dan dibersihkan dengan baik lalu pengelasan selanjutnya dilakukan di atasnya. Untuk menghindari, 
1) siapkan alur dan luruskan dengan benar sebelum dilakukan pengelasan masing-masing pass;  
2) lakukan cleaning antar pass; periksa pengaturan mesin terhadap yang disarankan oleh produsen; 
3) pertahankan puddle/genangan las yang kecil.

Berikut ini video mengenai Cacat Las:


Tuesday, August 2, 2011

Toekanglas bersajak...???

Hehehe...

Mungkin itu yang akan ada di benak Anda. Seperti juga pertanyaan serupa pernah ditanyakan oleh teman-teman saya, seolah-olah tidak percaya.

Ya...rasanya aneh saja, orang yang selama ini bergelut dengan barang yang keras, kaku, panas, bergelimang dengan peluh, menyimbulkan kekuatan, kerja keras, tak kenal lelah, tapi...bisa bersajak...? Gak percaya, kan...?
Yach silakan Anda cek sendiri saja...seperti apa sajak-sajaknya di link berikut ini :









Saturday, July 30, 2011

12 Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pengelasan

 
Ada beberapa teman baik secara offline maupun online yang bertanya ke saya, bagaimana cara mengelas yang baik, terutama bila untuk pemula. Berikut ini ada 12 hal yang harus kita perhatikan dalam melakukan pengelasan :

  1. Kawat las harus sesuai peruntukkannya dengan logam yang akan di las. Untuk pemula sebaiknya belajar mengelas bahan dari besi biasa (misalnya besi beton, besi siku, besi plat dlsb).

Tuesday, June 7, 2011

Pengelasan Baja Tahan Karat dengan Baja Karbon

Kawan toekanglas, berikut ini artikel penelitian tentang penggunaan material transisi pada pengelasan baja tahan karat dengan baja karbon

KARAKTERISASI FISIK, MEKANIK DAN KOROSI PENGGUNAAN MATERIAL TRANSISI PADA PENGELASAN LOGAM TAK SEJENIS ANTARA BAJA TAHAN KARAT DAN BAJAKARBON

Kata kunci: material transisi, sambungan las logam tak sejenis
Triyono, M. Noer ilman, Jamasri, Wai Wahdan
LPPM UNS, Penelitian, KRT, Program Insentif Riset Dasar, 2009
Kereta api adalah angkutan massal yang saat ini sedang mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat. Untuk memenuhi anggaran pengadaan armada kereta api, dilakukan beberapa penghematan antara lain adalah dengan substitusi material yang lebih murah, sebagai contoh frame gerbong kereta api yang biasanya terbuat dari baja tahan karat, diganti dengan baja karbon sedangkan sheeting tetap menggunakan baja tahan karat

Thursday, September 30, 2010

Welding Competition 2010

Buat sobat-sobat toekang las, ini ada info menarik.

Kementerian Perindustrian akan mengadakan lomba mengelas tingkat nasional untuk tahun 2010 ini. Finalnya akan dilakukan di Surabaya tanggal 27 - 28 Oktober 2010 nanti ( bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda ) dan akan dihadiri oleh Menteri Perindustrian RI.

Sunday, July 11, 2010

10 Kesalahan Utama Dalam Pengelasan

Temans toekanglas...

Ketika saya browsing ke sana-ke sini di rimba raya internet, saya mendapatkan satu artikel menarik dari www.articlesfactory.com mengenai 10 kesalahan utama dalam pengelasan.

Tukang Las Mendidik Napi di Bengkelnya, Muridnya Mulai Maling Hingga Pembunuh

Tak harus ikut perang untuk menjadi pahlawan. Dengan bengkel lasnya, Suprapto sudah menjadi pahlawan bagi segelintir narapidana yang ingin kembali ke masyarakat dengan kepala tegak.

Monday, July 5, 2010

Berawal Dari Ngelas, Kini Kantongi Ratusan Juta Per Bulan

BOYOLALI (Berita SuaraMedia) - Berawal sebagai tukang las di sebuah bengkel, Adnan sukses menjadi pebisnis perlengkapan pabrik. Berbagai perusahaan besar telah menjadi pelanggannya. Yang menarik, modal Adnan mengawali usaha hanya berupa mesin bubut yang ia sewa dari sebuah sekolah.

Kerja keras dan pantang menyerah menjadi kunci kesuksesan Adnan dalam membangun usaha. Berpuluh tahun bergelut di bidang pengelasan, akhirnya Adnan berhasil mendirikan sebuah perusahaan sendiri yang bergerak di bidang pabrikasi.

Di bawah bendera PT Teknik Makmur Perkasa Asri (PT TEMPA), Adnan

Friday, May 28, 2010

Itung-itungan Inverter vs. Transformer

Sebenarnya saya agak males nulis hari ini. Pengen nongkrong di warung depan stasiun Madiun sambil makan nasi pecel sama ngopi. Manstaaab.... ( pake "b" nich ).

Tapi kalau artikel yang ini nggak saya tulis, nanti akan ada yang komplain, masak kelebihan mesin las inverter ( baca di sini ) cuman gitu doang ...? Kok bisa lebih hemat energi itu hitungannya bagaimana? Jangan asal ngomong aja doooong........

Nhaa ini nich kawan itung-itungannya. Tapi harus Bismillah dulu dan konsentrasi lho ya biar bisa cepet mengerti, kalo nggak ngerti juga silakan diprint, lalu kertasnya dibakar dimasukkan ke dalam